Minggu, 17 Februari 2013

Surat Al-Kafirun [Orang-orang Kafir] (surat ke-109) : 6 Ayat


Surat Al-Kafirun [Orang-orang Kafir] (surat ke-109) : 6 Ayat

TIDAK ADA TOLERANSI DALAM HAL KEIMANAN DAN BERIBADAH 

1. Katakanlah: "Hai orang-orang kafir,
2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."




Surat Al-Nashr [Pertolongan] (surat ke-110) : 3 Ayat


Surat Al-Nashr [Pertolongan] (surat ke-110) : 3 Ayat

PERTOLONGAN DAN KEMENANGAN ITU DATANGNYA DARI ALLAH MAKA PUJILAH DIA DAN BERTAUBATLAH


1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2. Dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.


Surat Al-Lahab [Gejolak Api] (surat ke-111) : 5 Ayat


Surat Al-Lahab [Gejolak Api] (surat ke-111) : 5 Ayat

TUKANG FITNAH PASTI AKAN CELAKA


1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa[1607].
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan.
3. Kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar[1608].
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut.

********************************************
[1607] Yang dimaksud dengan kedua tangan Abu Lahab ialah Abu Lahab sendiri.
[1608] Pembawa kayu Bakar dalam bahasa Arab adalah kiasan bagi penyebar fitnah. isteri Abu Lahab disebut pembawa kayu Bakar karena Dia selalu menyebar-nyebarkan fitnah untuk memburuk-burukkan Nabi Muhammad s.a.w. dan kaum Muslim.

Surat Al-Ikhlas [Memurnikan Keesaan Tuhan] (surat ke-112) : 4 Ayat


Surat Al-Ikhlas [Memurnikan Keesaan Tuhan] (surat ke-112) : 4 Ayat

MAKNA KEESAAN TUHAN 


1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."


Surat Al-Falaq [Waktu Subuh] (surat ke-113) : 5 Ayat


Surat Al-Falaq [Waktu Subuh] (surat ke-113) : 5 Ayat

ALLAH MAHA PELINDUNG DARI SEGALA MACAM KEJAHATAN


1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2. Dari kejahatan makhluk-Nya,
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],
5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

*********************************** 
[1609] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.

Surat An-Naas [Manusia] (surat ke-114) : 6 Ayat


Surat An-Naas [Manusia] (surat ke-114) : 6 Ayat

ALLAH MAHA PELINDUNG BAGI MANUSIA DARI KEJAHATAN BISIKAN SYAITAN DAN MANUSIA


1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2. Raja manusia.
3. Sembahan manusia.
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. Dari (golongan) jin dan manusia.



Sabtu, 16 Februari 2013

Surat Al-Fatihah [Pembukaan] (surat ke-1) : 7 Ayat

Surat Al-Fatihah [Pembukaan] (surat ke-1) : 7 Ayat

Esensi Agama Islam


1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
5. Hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]


***************************************************
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.